Pendidikan dan Pelatihan Percepatan Penurunan Stunting melalui PAUD HI di Banjarnegara
Banjarnegara, 24 Oktober 2024 — Dinas Pendidikan, Kepemudaan, dan Olahraga Kabupaten Banjarnegara melalui Bidang PAUD dan Dikmas mengadakan pendidikan dan pelatihan untuk mempercepat penurunan stunting melalui integrasi layanan Holistik Integratif (PAUD HI) pada jenjang PAUD. Kegiatan ini berlangsung pada 22-24 Oktober 2024 di Aula Gedung Dindikpora Banjarnegara lantai 3 dan diikuti oleh 50 guru PAUD dari berbagai satuan pendidikan TK dan KB di Banjarnegara.
Dalam sambutannya saat membuka acara, Kepala Dinas Pendidikan, Kepemudaan, dan Olahraga Kab.Banjarnegara, Teguh Handoko, S.Sos, menyampaikan harapannya agar pelatihan ini memberikan dampak nyata dalam mendukung upaya penurunan angka stunting di Banjarnegara. "Kegiatan ini diharapkan bisa menurunkan angka stunting dan meningkatkan kesehatan anak-anak, yang pada akhirnya akan berdampak positif pada peningkatan mutu pendidikan di Banjarnegara," ujarnya.
Kabid PAUD dan Dikmas, Sunarto, S.Pd, M.Pd, juga menekankan pentingnya integrasi layanan PAUD HI dalam upaya penurunan stunting. Ia menjelaskan bahwa satuan-satuan PAUD yang telah mengimplementasikan PAUD HI berkontribusi dalam strategi nasional percepatan penurunan stunting. "Mengoptimalkan integrasi layanan PAUD HI ke dalam satuan-satuan PAUD akan berkontribusi terhadap percepatan penurunan stunting, sehingga diharapkan angka stunting dapat berkurang lebih cepat," jelas Sunarto.
Latar belakang pelatihan ini adalah data Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) 2022, yang menunjukkan bahwa angka stunting di Indonesia masih tinggi, yakni 21,6%. Pemerintah menargetkan penurunan angka stunting menjadi 14% pada akhir 2024, sehingga diperlukan upaya kolaboratif dari berbagai pihak untuk mencapai target tersebut. Sunarto mengingatkan bahwa dengan waktu yang tersisa kurang dari dua tahun, tahun 2023 harus mencapai penurunan sebesar 3,8% agar target 2024 tercapai. "Ini menunjukkan pentingnya komitmen dan kerjasama dari semua elemen masyarakat, baik pemerintah maupun non-pemerintah, agar prevalensi stunting nasional dapat turun sesuai standar WHO, yaitu di bawah 20%," tambahnya.
Pelatihan ini diharapkan mampu memberikan bekal bagi para guru PAUD untuk lebih memahami dan menerapkan pendekatan holistik integratif dalam mendukung tumbuh kembang anak serta mencegah stunting, yang menjadi salah satu masalah serius dalam kesehatan anak di Indonesia.