Kegiatan Advokasi Penguatan Literasi Dalam Pembelajaran Jenjang sekolah Dasar untuk percepat Transformasi Sekolah di Banjarnegara
Banjarnegara - Dalam upaya untuk mempercepat transformasi sekolah yang ditandai dengan transformasi pembelajaran adalah buku bacaan bermutu untuk literasi Indonesia. Di samping penggunaan buku bacaan bermutu, keberadaan teks multimodal di ruang digital juga menjadi alternatif strategi penguatan literasi.
Berdasarkan Asesmen Nasional (AN) Tahun 2023, khususnya pada segi Kompetensi Literasi, masih terdapat 12,66% sekolah dasar negeri dan swasta di Kabupaten Banjarnegara masuk di level 1 dan 2 yang membutuhkan intervensi. Kebijakan merdeka belajar akan mendorong transformasi sekolah.
Mewujudkan transformasi sekolah , Dinas Pendidikan, Kepemudaan dan Olahraga Kabupaten Banjarnegara menyelenggarakan Advokasi Penguatan Literasi dalam Pembelajaran jenjang Sekolah Dasar yang di gelar di komplek Surya Yudha Park selama 3 hari mulai tanggal 15 s.d. 17 Juli 2024.
Kepala Dinas Pendidikan, Kepemudaan dan Olahraga Teguh Handoko S.Sos yang membuka kegiatan menyampaiakan butuhnya penguatan literasi ini demi untuk kemajuan dunia pendidikan di Indonesia dan Khususnya di Banjarnegara.
" Hasil yang diharapkan setelah kegiatan Advokasi Penguatan Literasi dalam Pembelajaran jenjang Sekolah Dasar adalah adanya peningkatan pengetahuan, ketrampilan dan implementasi strategi peningkatan literasi melalui pemodelan membaca dengan memanfaatkan buku bacaan bermutu dan Teks Multimodal untuk jenjang sekolah dasar, sehingga pemodelan tersebut dapat diimplementasikan dalam proses pembelajaran yang menyenangkan untuk peserta didik " Jelas Kepala Dindikpora Banjarnegara.
Hadir sebagai Narasumber dalam kegiatan ini antara lain Teguh Handoko, S, Sos (Kepala Dindikpora Kabupaten Banjarnegara), Suparto, S.Pd (Subkoordinator Pengembang Kurikulum Sekolah Dasar), Yoga Setia, S.Sos (Perencana Ahli Muda), Mungkono, S.Pd (Pengawas SD Korwilcamdikpora Kec. Pagentan) dan Nurcholis, S.Pd (Kepala Sekolah SD Negeri 3 Salamerta Kec. Mandiraja)
Dengan adanya kegiatan ini diharapakan bisa mepercepat tansformasi sekolah yang ditandai dengan 5 indikator, yaitu satuan pendidikan yang berpihak pada tumbuh kembang siswa, membangun budaya refleksi berbasis data rapor pendidikan, menciptakan lingkungan yang aman, nyaman, menyenangkan, inklusif, serta hasil belajar siswa yang semakin meningkat. Hal tersebut akan berdampak pada pencapaian kompetensi lulusan, yaitu kompetensi dasar literasi, numerasi dan karakter Profil Pelajar Pancasila